Halaman

Senin, 18 Maret 2013

Dissociative Identity Disorder (DID) atau kepribadiaan ganda

Memahami fenomena Kepribadian Ganda

Mungkin tidak ada orang yang benar-benar bisa memahami masalah kepribadian ganda. Sebelum abad ke-20, gejala psikologi ini selalu dikaitkan dengan kerasukan setan. Namun, para psikolog abad ke-20 yang menolak kaitan itu menyebut fenomena ini dengan sebutan Multiple Personality Disorder (MPD). Berikutnya, ketika nama itu dirasa tidak lagi sesuai, gejala ini diberi nama baru, .


DID atau kepribadian ganda dapat didefinisikan sebagai kelainan mental dimana seseorang yang mengidapnya akan menunjukkan adanya dua atau lebih kepribadian (alter) yang masing-masing memiliki nama dan karakter yang berbeda.

Mereka yang memiliki kelainan ini sebenarnya hanya memiliki satu kepribadian, namun si penderita akan merasa kalau ia memiliki banyak identitas yang memiliki cara berpikir, temperamen, tata bahasa, ingatan dan interaksi terhadap lingkungan yang berbeda-beda.

Walaupun penyebabnya tidak bisa dipastikan, namun rata-rata para psikolog sepakat kalau penyebab kelainan ini pada umumnya adalah karena trauma masa kecil.

Untuk memahami bagaimana banyak identitas bisa terbentuk di dalam diri seseorang, maka terlebih dahulu kita harus memahami arti dari Dissociative (disosiasi).

Disosiasi
Pernahkah kalian mendapatkan pengalaman seperti ini: Ketika sedang bertanya mengenai sesuatu hal kepada sahabat kalian, kalian malah mendapatkan jawaban yang tidak berhubungan sama sekali.

Jika pernah, maka saya yakin, ketika mendapatkan jawaban itu, kalian akan berkata "Nggak nyambung!".

Disosiasi secara sederhana dapat diartikan sebagai terputusnya hubungan antara pikiran, perasaan, tindakan dan rasa seseorang dengan kesadaran atau situasi yang sedang berlangsung.

Dalam kasus DID, juga terjadi disosiasi, namun jauh lebih rumit dibanding sekedar "nggak nyambung".

Proses terbentuknya kepribadian ganda
Ketika kita dewasa, kita memiliki karakter dan kepribadian yang cukup kuat dalam menghadapi masalah-masalah kehidupan. Namun, pada anak yang masih berusia di bawah tujuh tahun, kekuatan itu belum muncul sehingga mereka akan mencari cara lain untuk bertahan terhadap sebuah pengalaman traumatis, yaitu dengan Disosiasi.

Dengan menggunakan cara ini, seorang anak dapat membuat pikiran sadarnya terlepas dari pengalaman mengerikan yang menimpanya.

Menurut Colin Ross yang menulis buku The Osiris Complex (1995), proses disosiasi pada anak yang mengarah kepada kelainan DID terdiri dari dua proses psikologis. Kita akan mengambil contoh pelecehan seksual yang dialami oleh seorang anak perempuan.

Proses Pertama: anak perempuan yang berulang-ulang mengalami penganiayaan seksual akan berusaha menyangkal pengalaman ini di dalam pikirannya supaya bisa terbebas dari rasa sakit yang luar biasa. Ia bisa mengalami "out of body experience" yang membuat ia "terlepas" dari tubuhnya dan dari pengalaman traumatis yang sedang berlangsung. Ia mungkin bisa merasakan rohnya melayang hingga ke langit-langit dan membayangkan dirinya sedang melihat kepada anak perempuan lain yang sedang mengalami pelecehan seksual. Dengan kata lain, identitas baru yang berbeda telah muncul.

Proses Kedua, sebuah penghalang memori kemudian dibangun antara anak perempuan itu dengan identitas baru yang telah diciptakan.

Sekarang, sebuah kesadaran baru telah terbentuk. Pelecehan seksual tersebut tidak pernah terjadi padanya dan ia tidak bisa mengingat apapun mengenainya.

Apabila pelecehan seksual terus berlanjut, maka proses ini akan terus berulang sehingga ia akan kembali menciptakan banyak identitas baru untuk mengatasinya. Ketika kebiasaan disosiasi ini telah mendarah daging, sang anak juga akan menciptakan identitas baru untuk hal-hal yang tidak berhubungan dengan pengalaman traumatis seperti pergi ke sekolah atau bermain bersama teman.

Salah satu kasus kepribadian ganda yang ternama, yaitu Sybil, disebut memiliki 16 identitas yang berbeda.

Menurut psikolog, jumlah identitas berbeda ini bisa lebih banyak pada beberapa kasus, bahkan hingga mencapai 100. Masing-masing identitas itu memiliki nama, umur, jenis kelamin, ras, gaya, cara berbicara dan karakter yang berbeda.

Setiap karakter ini bisa mengambil alih pikiran sang penderita hanya dalam tempo beberapa detik. Proses pengambilalihan ini disebut switching dan biasanya dipicu oleh kondisi stres.

Ciri-ciri pengidap kepribadian ganda
Ketika membaca paragraf-paragraf di atas, mungkin kalian segera teringat dengan salah seorang teman sekolah kalian yang suka mengubah-ubah penampilannya. Bagi kalian, sepertinya ia memiliki identitas yang berbeda.

Atau mungkin kalian teringat dengan salah seorang teman kalian yang biasa tersenyum, namun secara tiba-tiba bisa dikuasai oleh emosi. Ketika amarahnya meledak, kalian bisa melihat wajahnya tiba-tiba berubah menjadi seperti "serigala". Bagi kalian, sepertinya identitas baru yang penuh amarah telah menguasainya.

Apakah mereka pengidap DID?

Bagaimana cara kita mengetahuinya?

Jawabannya adalah pada identitas yang menyertai perubahan penampilan atau emosi tersebut.

Misalkan teman kalian yang suka mengubah penampilan atau sering mengalami perubahan emosi tersebut bernama Edward. Jika ia mengubah penampilan atau mengalami perubahan emosi dan masih menganggap dirinya sebagai Edward, maka ia bukan penderita DID.


Untuk mengerti lebih dalam bagaimana cara membedakannya, lihat empat ciri di bawah ini. Jika di dalam diri seseorang terdapat empat ciri ini, maka bisa dipastikan kalau ia mengidap DID atau kepribadian ganda.

Ciri-ciri tersebut adalah:

  1. Harus ada dua atau lebih identitas atau kesadaran yang berbeda di dalam diri orang tersebut.
  2. Kepribadian-kepribadian ini secara berulang mengambil alih perilaku orang tersebut (Switching).
  3. Ada ketidakmampuan untuk mengingat informasi penting yang berkenaan dengan dirinya yang terlalu luar biasa untuk dianggap hanya sebagai lupa biasa.
  4. Gangguan-gangguan yang terjadi ini tidak terjadi karena efek psikologis dari substansi seperti alkohol atau obat-obatan atau karena kondisi medis seperti demam.
Dari empat poin ini, poin nomor 3 memegang peranan sangat penting.

98 persen mereka yang mengidap DID mengalami amnesia ketika sebuah identitas muncul (switching). Ketika kepribadian utama berhasil mengambil alih kembali, ia tidak bisa mengingat apa yang telah terjadi ketika identitas sebelumnya berkuasa.

Walaupun sebagian besar psikolog telah mengakui adanya kelainan kepribadian ganda ini, namun sebagian lainnya menolak mengakui keberadaannya.

Mereka mengajukan argumennya berdasarkan pada kasus Sybill yang ternama.

Kasus Sybil Isabel Dorsett
Salah satu kasus paling terkenal dalam hal kepribadian ganda adalah kasus yang dialami oleh Shirley Ardell Mason. Untuk menyembunyikan identitasnya, Cornelia Wilbur, sang psikolog yang menanganinya dan menulis buku mengenainya, menggunakan nama samaran Sybil Isabel Dorsett untuk menyebut Shirley.

Dalam sesi terapi yang dilakukan oleh Cornelia, terungkap kalau Sybil memiliki 16 kepribadian yang berbeda, diantaranya adalah Clara, Helen, Marcia, Vanessa, Ruthi, Mike (Pria), Sid (Pria) dan lain-lain. Menurut Cornelia, 16 identitas yang muncul pada diri Sybil berasal dari trauma masa kecil akibat sering mengalami penyiksaan oleh ibunya.

Kisah Sybil menjadi terkenal karena pada masa itu kelainan ini masih belum dipahami sepenuhnya. Bukunya menjadi best seller pada tahun 1973 dan sebuah film dibuat mengenainya.

Namun, pada tahun-tahun berikutnya, keabsahan kelainan yang dialami Sybil mulai dipertanyakan oleh para psikolog.

Menurut Dr.Herbert Spiegel yang juga menangani Sybil, 16 identitas yang berbeda tersebut sebenarnya muncul karena teknik hipnotis yang digunakan oleh Cornelia untuk mengobatinya. Bukan hanya itu, Cornelia bahkan menggunakan Sodium Pentothal (serum kejujuran) dalam terapinya.

Dr.Spiegel percaya kalau 16 identitas tersebut diciptakan oleh Cornelia dengan menggunakan hipnotis. Ini sangat mungkin terjadi karena Sybil ternyata seorang yang sangat sugestif dan gampang dipengaruhi. Apalagi ditambah dengan obat-obatan yang jelas dapat membawa pengaruh kepada syarafnya.

Kasus ini mirip dengan penciptaan false memory dalam pengalaman alien abduction yang pernah saya posting sebelumnya.

Pendapat Dr.Spiegel dikonfrimasi oleh beberapa psikolog dan peneliti lainnya.

Peter Swales
, seorang penulis yang pertama kali berhasil mengetahui kalau Sybil adalah Shirley juga setuju dengan pendapat ini. Dari hasil penyelidikan intensif yang dilakukannya, ia percaya kalau penyiksaan yang dipercaya dialami oleh Sybil sesungguhnya tidak pernah terjadi. Kemungkinan, semua ingatan mengenai penyiksaan itu (yang muncul karena sesi hipnotis) sebenarnya hanyalah ingatan yang ditanamkan oleh sang terapis, Cornelia Wilbur.

Jadi, bagi sebagian psikolog, DID tidak lain hanyalah sebuah false memory yang tercipta akibat pengaruh terapi hipnotis yang dilakukan oleh seorang psikolog. Tidak ada bukti kalau pengalaman traumatis bisa menciptakan banyak identitas baru di dalam diri seseorang.

Menurut Dr.Philip M Coons:

"Hubungan antara penyiksaan atau trauma masa kecil dengan Multiple Personality Disorder sesungguhnya tidak pernah dipercaya sebelum kasus Sybil"
Pengetahuan mengenai kepribadian ganda banyak disusun berdasarkan kasus Sybil. Jika kasus itu ternyata hanya sebuah false memory, maka runtuhlah seluruh teori dissosiasi dalam hubungannya dengan kelainan kepribadian ganda. Ini juga berarti kalau kelainan kepribadian ganda sesungguhnya tidak pernah ada.

Perdebatan ini masih terus berlanjut hingga saat ini dan saya percaya kedua pihak memiliki alasan yang sama kuat. Jika memang DID benar-benar ada dan hanya merupakan gejala psikologi biasa, mengapa masih ada hal-hal yang masih belum bisa dijelaskan oleh para psikolog?

Misteri Dalam DID
Misalnya, ketika sebuah identitas muncul, perubahan biologis juga muncul di dalam tubuh sang pengidap. Kecepatan detak jantungnya bisa berubah, demikian juga suhu tubuhnya, tekanan darah dan bahkan kemampuan melihat.

Lalu, identitas yang berbeda bisa memiliki reaksi yang berbeda terhadap pengobatan. Kadang, pengidap yang sehat bisa memiliki identitas yang alergi. Ketika identitas itu menguasainya, ia benar-benar akan menjadi alergi terhadap substansi tertentu.

Lalu, misteri lainnya adalah yang menyangkut kasus Billy Milligan yang dianggap sebagai kasus DID yang paling menarik. Kisah hidupnya pernah dituangkan ke dalam sebuah buku berjudul "24 wajah Billy".

Billy adalah seorang mahasiswa yang dihukum karena memperkosa beberapa wanita. Dalam sesi pemeriksaan kejiwaan, ditemukan 24 identitas berbeda dalam dirinya.

Identitas yang mengaku bertanggung jawab atas tindakan pemerkosaan itu adalah seorang wanita. Identitas lain bernama Arthur yang merupakan orang Inggris dan memiliki pengetahuan luas.

Dalam interogasi, Arthur ternyata bisa mengungkapkan keahliannya dalam hal medis, padahal Billy tidak pernah mempelajari soal-soal medis. Menariknya, Arthur ternyata lancar berbahasa Arab. Bahasa ini juga tidak pernah dipelajari oleh Billy. Identitas lain bernama Ragen bisa berbicara dalam bahasa Serbia Kroasia. Billy juga tidak pernah mempelajari bahasa ini.

Bagaimana Billy bisa berbicara dalam semua bahasa itu jika ia tidak pernah mempelajarinya?

Misteri ini belum terpecahkan hingga hari ini.

Kecuali tentu saja kalau kita menganggap Billy hanya mengalami kasus kerasukan setan dan tidak menderita DID.

Stargate Project


Stargate Project - Tim elit paranormal dalam intelijen Amerika

"Yang memampukan seorang penguasa bijak dan jenderal yang baik untuk bisa menyerang, menaklukkan dan mencapai hasil yang melebihi jangkauan manusia biasa adalah informasi awal."

-- Sun Tzu - The Art of War --



Sun Tzu, mengucapkan kalimat tersebut 2.500 tahun yang lalu, namun pesan ini sungguh masih relevan hingga saat ini.

Mengumpulkan informasi mengenai kondisi musuh adalah salah satu kunci kemenangan dalam peperangan dan taktik ini merupakan sebuah praktek yang lazim dilakukan di dunia intelijen.

Namun, ketika intelijen di dunia Timur mulai menggunakan teknologi-teknologi barat yang canggih, Intelijen dunia barat malah kembali ke cara-cara tradisional yang populer di kebudayaan timur. Ini tercermin dari proyek rahasia CIA yang bocor ke publik tahun 1995, yaitu proyek Stargate.

Proyek Rahasia Stargate
Proyek ini adalah proyek rahasia pemerintah Amerika Serikat yang dijalankan oleh CIA, bekerja sama dengan badan intelijen dan militer lainnya seperti NSA (National Security Agency) dan angkatan darat. Proyek ini mulai aktif sekitar tahun 1970an hingga ditutup pada tanggal 30 Juni 1995.

Tujuan proyek ini adalah untuk menyelidiki fenomena paranormal seperti remote viewing (kemampuan mendapatkan informasi tertentu dari jarak jauh tanpa harus berada di lokasi), Precognition (meramalkan suatu peristiwa yang akan terjadi di masa datang) dan Telekinesis (memindahkan sebuah objek tanpa menyentuhnya).

Walaupun kedengarannya mengada-ngada, namun penggunaan teknik Remote Viewing misalnya, telah dipakai oleh intelijen Amerika pada beberapa black operation di masa lampau. Salah satu tokoh yang dikenal ahli dalam penggunaan teknik ini adalah Ingo Swann, yang di kemudian hari menjadi otak dari Stargate. Ingo Swann juga adalah orang yang pertama kali menggunakan istilah Remote Viewing.

Ingo Swann

Tentu saja, CIA tidak sekedar hanya tertarik menyelidiki fenomena ini. Mereka juga menyelidiki kemungkinan penggunaannya di dalam dunia intelijen.

Dalam proyek ini, para peneliti mengembangkan satu set protokol yang dimaksudkan untuk membuat pengalaman-pengalaman paranormal seperti remote viewing menjadi lebih scientific. Mereka juga secara aktif berusaha menemukan metode yang bisa meminimalisir ketidakakuratannya.

Proyek ini dianggap sebagai usaha terakhir dalam komunitas intelijen Amerika dan para "viewers" ini hanya akan diberi tugas jika semua usaha lain telah dicoba dan gagal.

Pada masa jayanya, proyek ini memiliki laboratorium penelitian hingga 14 unit di seluruh Amerika dan paling tidak ada 22 remote viewers yang bekerja untuk menyediakan data intelijen.

Ketika proyek ini ditutup pada tahun 1995, paling tidak masih ada tiga orang remote viewer yang masih aktif di CIA.

Remote Viewing dan Intelijen
Ketika tugas diberikan, seorang viewer akan masuk ke sebuah ruangan bersama seorang pemandu. Di ruangan ini viewer akan memproyeksikan pikirannya sambil berusaha tetap menjaga kesadarannya.

Sang pemandu kemudian akan menunjukkan sebuah lokasi atau kordinat sebuah wilayah di peta, lalu meminta viewer untuk mulai memproyeksikan pikirannya. Kemudian pemandu akan menanyakan apa yang dilihatnya. Sang viewer kemudian membuat catatan dan sketsa untuk menggambarkan impresi yang didapatkannya.

Salah satu aspek penting dalam teknik ini adalah, sang viewer tidak boleh memberikan penilaiannya sendiri atas impresi yang didapat. Jika ini diabaikan, maka impresi yang dihasilkan akan menjadi tidak akurat.

Tidak selesai sampai disitu, Jika viewer telah mendapatkan beberapa informasi, maka Informasi ini masih harus diverifikasi oleh pihak lain untuk menemukan penafsiran yang cukup tepat.

Walaupun informasi yang didapat para viewer tidak selalu berguna, namun, para viewer di proyek Stargate terbukti pernah menghasilkan beberapa informasi intelijen yang cukup luar biasa.

Keith Harary
Keith Harary adalah salah satu remote viewer yang direkrut ke dalam proyek Stargate.

Pada tahun 1979, terjadi krisis penyanderaan warga Amerika di Iran, atau yang lebih dikenal dengan sebutan Iran Contra.

Keith diminta untuk menyelidiki situasi di Iran dengan remote Viewing. Kemudian, Keith mulai memproyeksikan pikirannya.

Dari penglihatannya, Ia berhasil mengetahui kalau salah satu warga Amerika yang disandera di Iran "mengalami Nausea (Perasaan selalu ingin muntah) dengan satu sisi tubuhnya terluka/rusak" dan sandera itu "akan dibawa pulang dengan pesawat terbang beberapa hari kemudian".

Informasi ini cukup akurat. Seorang sandera yang bernama Richard Queen ternyata mengidap lemah otot, mata rabun, kordinasi tubuh yang kacau balau, vertigo dan multiple sclerosis yang mempengaruhi saraf di satu sisi tubuhnya. Akibatnya, Queen dilepas oleh para penyandera di Iran dan presiden Jimmy Carter mengirim sebuah pesawat untuk membawanya pulang.

Joseph McMoneagle
Lain lagi kisah Joseph McMoneagle, juga seorang Viewer. Pada tahun 1979, ketika perang dingin masih berlangsung antara Rusia dan Amerika, ia berhasil mengetahui informasi mengenai jadwal peluncuran kapal selam Rusia terbaru.

Ia mengatakan kalau kapal selam itu akan diluncurkan empat bulan setelah prediksinya, yaitu sekitar bulan Januari 1980.

Foto satelit yang didapatkan oleh intelijen Amerika menunjukkan akurasi prediksi ini. Di antara rekan-rekannya di Stargate, McMoneagle memang dikenal mampu memprediksi sebuah peristiwa beberapa bulan sebelum terjadi.

Jadi, kemampuan yang dimilikinya lebih kearah precognitive dibanding remote viewing.

Kemampuan ini didapatkannya ketika ia mengalami Near Death Experience (pengalaman hampir mati) di tahun 1970an. Setelah itu, ia mulai mendapatkan pengalaman-pengalaman paranormal yang membuatnya direkrut ke dalam proyek Stargate.

Patrick Price
Patrick Price adalah seorang remote viewer yang lain. Berbeda dengan viewer lainnya, Patrick memiliki akurasi yang sangat luar biasa. Di dalam proyek Stargate, kemampuannya boleh dibilang menyamai Ingo Swann, sang otak dari Stargate, dan persaingan di antara keduanya telah melegenda di kalangan CIA.

Pada tahun 1973, Patrick diberikan sebuah kordinat di wilayah Rusia dan diminta mendeskripsikan impresi yang didapatkannya mengenai wilayah tersebut. Hasilnya, para petinggi militer terkejut karena ia mendeskripsikan adanya sebuah fasilitas militer super rahasia di tempat itu.

Patrick yang tidak memiliki latar belakang militer atau intelijen bahkan mampu menyediakan daftar nama proyek yang berhubungan dengan aktifitas yang sedang berlangsung, termasuk proyek yang sangat sensitif dan rahasia. Ia bahkan bisa menyebut nama kode untuk fasilitas itu, tata letaknya dan nama orang-orang yang terlibat dalam proyek rahasia itu secara akurat.

Salah seorang petinggi CIA pernah mendeskripsikan Patrick dengan kalimat "He was extraordinarily accurate, unbelievably accurate".

Sekarang kalian tahu mengapa Uni Sovyet bisa runtuh dan takluk dengan Amerika Serikat. Sayangnya Patrick meninggal pada tanggal 14 Juli 1975 sebelum sempat memberikan kontribusi yang lebih besar lagi.

Paul H Smith
Pada tanggal 17 Mei 1987, Iran meluncurkan sebuah rudal yang kemudian menghancurkan kapal fregat Stark milik Amerika Serikat. Peristiwa ini mengejutkan dunia, namun tidak bagi mereka yang terlibat di Stargate karena tiga hari sebelumnya, salah seorang viewer bernama Paul H Smith telah memprediksinya.

Dalam bukunya yang berjudul "Reading the Enemy's Mind: Inside Star Gate: America's Psychic Espionage Program", Smith mengatakan kalau ada rekannya di Stargate yang bahkan bisa membengkokkan sendok dengan pikirannya.

Mengenai ditutupnya proyek Stargate, Smith menyalahkan birokrat di pemerintahan Amerika yang skeptis dan takut untuk mengambil risiko.

Lyn Buchanan
Lyn Buchanan adalah seorang sersan yang direkrut ke dalam proyek Stargate. Namun ia bukan seorang remote viewer.
Lyn Buchanan adalah seorang ahli telekinesis. Selain itu ia juga seorang ahli komputer. Dua kemampuan ini cukup untuk menarik perhatian petinggi militer yang segera merekrutnya ke dalam proyek Stargate.

They are still watching
Pada tahun 1995, CIA melihat bahwa proyek ini tidak memberikan hasil yang signifikan terhadap intelijen. Jadi, mereka memutuskan untuk menutup proyek senilai 20 juta dolar ini untuk selamanya, walaupun banyak yang percaya kalau mereka masih menjalankannya secara diam-diam.

Setelah ditutup secara resmi, para veteran stargate yang masih hidup mulai terbuka mengenai subyek remote viewing kepada publik Amerika. Salah seorang Viewer bernama David Morehouse misalnya, mendirikan sebuah perusahaan yang khusus melayani pelatihan remote viewing untuk pengembangan diri manusia.

Paul H Smith kemudian mendirikan RVIS, juga perusahaan yang bergerak dalam bidang pelatihan remote viewing. Ia juga kepala dari IRVA (International Remote Viewing Associations), sebuah organisasi yang terdiri dari para veteran Stargate dan paranormal swasta generasi terbaru.

Lyn Buchanan, sang ahli telekinesis, bersama dengan Mel Riley, remote viewer Stargate, mendirikan PSI (Problems Solutions Innovations) yang juga menyediakan jasa Remote Viewing.

Jadi, berhati-hatilah, karena kalian tidak tahu siapa yang sedang mengintip.

10 Karakter Fiksi yang Berdasarkan Dunia Nyata

Ada pepatah terkenal yang mengatakan bahwa kebenaran lebih aneh dari fiksi, sehingga bisa dipastikan bahwa realitas hanya lebih menarik daripada fiksi. Itulah mungkin mengapa penulis begitu sering menggunakan karakter dasar pada orang-orang yang mereka temui, dan menjadi inspirasi untuk tokoh fiksi buatannya. Berikut adalah daftar dari beberapa karakter klasik yang mungkin Anda tidak tahu didasarkan pada orang-orang nyata.

1. Sherlock Holmes
Screen Shot 2013-02-19 At 12.09.24 Pm
Jika kita teliti lebih dalam, sosok Sherlock Holmes dan dosen medis mungkin tidak memiliki banyak kesamaan. Namun kenyatannnya, Holmes mungkin adalah detektif fiksi terbesar sepanjang masa, dan tentu  saja yang paling terkenal. Namun, sosok Holmes didasarkan pada seorang dokter terkenal yang memiliki keterampilan pengamatan dan kecerdasan superior. Sosok yang dimaksud adalah Dr Joseph Bell, dan dia adalah seorang dosen di Universitas Edinburgh di Skotlandia pada abad ke-19.
Bell merupakan kenalan dari Sir Arthur Conan Doyle pencipta tokoh Sherlock Holmes. Dia menjabat sebagai petugas dokter di Edinburgh Royal Infirmary. Bell terkenal karena mampu mengamati seorang pria dan langsung menyimpulkan hal-hal yang tidak mungkin diketahui. Kabarnya, Bell bahkan menyarankan dalam beberapa penyelidikan polisi di Skotlandia, termasuk Misteri Ardlamont, dan bersaksi sebagai saksi ahli dalam sidang pembunuhan berikutnya.

2. Zorro
Screen Shot 2013-02-19 At 12.08.30 Pm
Selama bertahun-tahun, Zorro telah menjadi ikon superhero dalam budaya populer. Petualang bertopeng, pemain pedang yang handal diciptakan pada tahun 1919, dan telah men jadi bintangi banyak buku, acara televisi, dan film. Sulit untuk percaya bahwa karakter seperti itu benar-benar didasarkan pada seseorang yang nyata. Zorro memang terinspirasi dari sosok seorang pria bernama Joaquin Murrieta, juga dikenal sebagai Robin Hood Meksiko.
Lahir pada tahun 1829, Murrieta sukses menemukan tambang emas di California sebelum keluarganya diserang dan dibunuh oleh penambang Amerika. Dari peristiwa itu, ia tidak dapat menemukan keadilan melalui sistem hukum, sehingga saat itulah ia “main hakim sendiri” yang akhirnya menginspirasi lahirnya tokoh Zorro. Dia membentuk sebuah geng untuk membalas dendamnya pada orang-orang yang telah menyerang keluarganya dan memperkosa istrinya. Ia dan kelompoknya terus merampok bank dan melakukan pembunuhan sampai melibatkannya Texas Rangers. Keberadannya akhirnya terlacak, sampai kematian Murrieta pada tahun 1853. Segera setelah kematiannya, legenda Joaquin Murrieta mulai menyebar dan ia menjadi pahlawan besar rakyat.

3. James Bond
Url-7-14
Sama halnya dengan Indiana Jones, sulit untuk percaya bahwa James Bond benar-benar telah didasarkan pada sosok yang nyata. Dan, seperti Indiana Jones, ternyata tidak ada yang tahu pasti siapa sebenarnya inspirasi sosok 007 nya Ian Fleming yang memang juga sebagai anggota Intelijen Inggris. Namun, banyak yang percaya inspirasi yang paling langsung untuk agen rahasia Inggris itu adalah seorang pria bernama Forest Yeo-Thomas, dikenal sebagai salah satu mata-mata Inggris selama Perang Dunia II.
Yeo-Thomas diterjunkan tiga kali ke wilayah yang diduduki musuh pada misi rahasia dan melaporkan langsung ke Winston Churchill. Dia benar-benar ditangkap dan disiksa oleh Gestapo Jerman sebelum ditempatkan di kamp konsentrasi, namun melarikan diri dan kembali ke wilayah sekutu. Ternyata, tak lama setelah itu,  Fleming terinspirasi Yeo-Thomas perihal upayanya melarikan diri dari Nazi. Mengingat mereka tidak benar-benar bekerja sama selama perang, namun Fleming jelas terpesona oleh Yeo-Thomas atau agen yang dikenal sebagai “White Rabbit” sebagai inspirasi terkuat untuk James Bond.

4. Indiana Jones
Url-6-23
Indiana Jones adalah tokoh petualang terkenal dan arkeolog yang mencari harta yang hilang diseluruh dunia disela-selanya sebagai seorang profesor perguruan tinggi. Jones adalah salah satu karakter paling dicintai dalam sejarah sinematik. Untuk sebagian besar, karakter dan cerita mengambil serial petualangan di awal abad 20, tapi percaya atau tidak, Indy juga terinspirasi oleh beberapa orang dalam kehidupan nyata. Tidak ada yang tahu persis petualangan dia benar-benar didasarkan pada, penggabungan dari beberapa orang, tetapi tidak ada yang lebih jelas daripada Hiram Bingham III.
Bingham adalah seorang profesor dalam sejarah Amerika Latin di Yale University, di mana ia bekerja 1907-1915. Yang paling terkenal, bagaimanapun, ia adalah orang yang menemukan Machu Picchu. Salah satu hubungan antara Bingham dan Indiana Jones sebenarnya disebut dalam film Rahasia suku Inca, sebuah film yang dibintangi Charlton Heston 1954 sebagai karakter bernama Harry Steele, yang mengeksplorasi kota yang hilang di Machu Picchu. Steele, tentu saja, sebagian besar terinspirasi oleh Bingham, dan pembuat Raiders of the Lost Ark secara terbuka mengaku mendasarkan Indiana Jones sebagian besar pada Harry Steele.

5. Norman Bates
Url-5-36
Norman Bates, penjahat Psycho dalam film Alfred Hitchcock klasik, paling tepat digambarkan sebagai “anjing sakit.” Sementara ia adalah seorang penjahat film horor transenden, Anda mungkin tidak menyadari bahwa ia memiliki sesuatu yang sama dengan seorang lainnya seperti Leatherface penjahat horor dari Texas Chainsaw Massacre dan Bill Buffalo dari Silence of the Lambs. Selain menjadi seorang pembunuh ternyata, ketiga karakter didasarkan pada orang yang sama: Ed Gein.
Gein adalah seorang pembunuh brutal di tahun 1950 di Wisconsin, berusia 51 tahun yang membantai banyak wanita. Seperti Bill Buffalo di Silence of the Lambs, berusaha untuk menguliti kulit korbannya. Bagian tubuh ditemukan telah dipotong dan berserakan di rumah pertanian kecil milik Gein.
6. Dorian Gray
p58zdl9u copy
The Picture of Dorian Gray adalah salah satu novel terkenal Oscar Wilde. Dan karakter Dorian Gray, percaya atau tidak, didasarkan pada pria sejati bernama John Gray.
John Gray adalah seorang kenalan Wilde, dan benar-benar salahsatu inspirasi dari Wilde. Gray sebenarnya adalah seorang penyair yang bepergian dalam lingkaran sosial yang sama seperti Wilde, dan konon merupakan “Adonis” dari seorang pria. Sementara Wilde tidak repot-repot untuk mengubah nama terakhirnya untuk versi fiksi, ia mengubah John ke Dorian, tapi itu untuk tujuan yang sangat spesifik. Dorians adalah suku Yunani kuno yang terkenal mempraktekkan dan terlibat dalam hubungan seks antara laki-laki. Rupanya, ketika cerita ini keluar Gray merasa malu, karena itu sangat jelas bahwa karakter didasarkan pada dirinya sendiri, dan menyebabkan keretakan antara dia dan Wilde.

7. Dirty Harry
Dirty Harry
Anda mungkin pernah mendengar nama Dave Toschi. Toschi adalah inspektur untuk San Francisco Police Department, dan merupakan kepala penyelidik pada kasus terkenal Zodiac Killer. Dia telah digambarkan sebagai dirinya sendiri oleh Mark Ruffalo di film Zodiac, dan Steve McQueen mengambil beberapa inspirasi dari Toschi untuk karakter Bullitt.

8. Severus Snape
Severus Snape 
Selain karakter fiksi, Severus Snape kemungkinan karakter yang paling dikenal luas dari Harry Potter. Sebuah karakter dingin dan moral ambigu, dia segera menjadi musuh Harry dan teman-temannya, yang diperankan oleh Alan Rickman. Namun yang pasti, penyihir jahat ini telah terinspirasi oleh sosok di dunia nyata? Profesor Snape sebenarnya didasarkan pada seseorang yang nyata bernama John Nettleship. Dia adalah mantan guru kimia JK Rowling, yang menjadi inspirasinya. Nettleship tidak tahu dia adalah inspirasi untuk karakter sampai film ini keluar.
Jika Anda sudah familiar dengan film Dirty Harry, janganlah terkejut jika ia didasarkan pada Toschi. Film investigasi ke dalam pembunuhan Zodiac, dengan “Dirty” Harry Callahan bekerja melacak si pembunuh. Tentu saja, sayangnya, tidak seperti Callahan, Toschi tidak pernah mendapatkan siapa pembunuhan Zodiac yang belum terpecahkan sampai hari ini.
9. Ebenezer Scrooge
7mdyt4uu copy
Ebenezer Scrooge adalah tokoh kikir terkenal dari buku karangan Charles Dickens A Christmas. Ini adalah salah satu kisah yang paling diceritakan dan diceritakan kembali dalam sastra modern. Anda mungkin tidak menyadari bahwa Gober didasarkan pada seseorang yang nyata-hidup bernama John Elwes.
Elwes adalah seorang politisi abad ke-18 dan terkenal kikir, dan meskipun memiliki kekayaan besar ia hidup seperti seorang pertapa tunawisma, oleh semua account. Dia akan makan makanan busuk dan tinggal di rumah daripada meninggalkan rumah atau membeli makanan yang tidak benar-benar kotor. Dia memilih untuk hidup dalam kemelaratan demi menyelamatkan kekayaannya.
10. Tintin
lfwh41nc copy
Beberapa orang akrab dengan sosok reporter Tintin lewat komik dan film, yang telah ada sejak 1929, karya Herge penulis komik Belgia. Lebih dari 200 juta buku petualangan Tintin tercatat telah terjual, dan ia menjadi salah satu karakter komik paling dicintai dalam sejarah.
Tetapi bahkan mereka yang akrab dengan komik mungkin tidak tahu inspirasi sesungguhnya kehidupan nyata sosok Tintin. Dia bernama Palle Huld seorang anak laki-laki yang juga anggota Pramuka asal Denmark, yang pada usia 15 memenangkan kontes mengelilingi dunia dalam 80 Hari. Tentu saja, tidak seperti Fogg, Huld membutuhkan hanya 44 hari untuk menyelesaikan perjalanan. Ini terjadi pada tahun 1928, kurang dari setahun sebelum Tintin dikenalkan. Beberapa orang percaya bahwa Tintin didasarkan pada petualang muda lain bernama Robert sexe.